Kesuksesan berasal dari kata sukses. Sukses sendiri berasal dari bahasa Inggris sucsess yang berarti berhasil. Sehingga bila ditambahkan imbuhan ke-an, kesuksesan berarti keberhasilan.
Kesuksesan atau keberhasilan sebenarnya berarti luas, namun secara umum adalah keberhasilan adalah tercapainya tujuan atas sesuatu yang kita lakukan. Segala sesuatu yang kita lakukan sangat luas pengertiannya, secara umum berarti tercapainya apa yang ingin kita capai atau raih. Namun sekarang makna maupun artinya telah mengalami penyempitan yaitu berarti kekayaan.
Dalam budaya batak terdapat falsafah hidup 3H: Hamoraon (kekayaan), Hagabeon (keturunan), Hasangapon (terkenal/dikenang) – entah seperti apa urutannya. Seseorang dianggap sukses dalam hidup apabila telah mencapai atau meraih ketiga hal itu. Hal inilah yang membuat orang Batak mau melakukan segala cara dan upaya untuk mendapatkannya, mulai dari yang positif seperti tidak malu untuk melakukan pekerjaan yang menurut orang rendah sampai hal yang tidak terpuji seperti maling. Dalam hal lain, orang batak tidak suka melakukan hal-hal yang tidak jelas ke depannya, dalam hal ini adalah pendapatan. Sebab itulah sedikit di antara orang batak di Indonesia yang bergerak di seni, penelitian dan usaha yang berbasis produksi.
Di sisi lain menurut saya, hal inilah yang membuat kejayaan dari orang batak tidak bertahan lama, karena tidak diwariskan kepada keturunannya. Hal ini bertolak belakang dengan kebiasaan orang batak, orang batak yang sudah berkeluarga dan mempunyai anak menanggalkan identitas pribadinya dan memakai identitas anaknya (Sebut saja sebelumnya ia mempunyai nama A setelah mempunyai anak B maka dia dikenal sebagai Amani B yang berarti Bapaknya B, nama A sudah tidak lagi digunakan yang seharusnya mengingatkannya kepada siapa anaknya bukan lagi dirinya). Hal ini karena mengedepankan kwalitas hamoraon dan hasangapon dan melupakan kwalitas dari hagabeon. Hal ini dapat dilihat dari banyak para pejabat orang batak yang ketika merasa di atas melupakan keluarga (adat), namun ketika sudah menjabat baru terjun.
Marilah kita kembali ke arti awal sukses, yaitu berhasil yang berarti berhasil menggapai cita-cita dan sepakat meletakkan sebagai urutan terakhir dan menganggap itu sebagai bonus
Kesuksesan atau keberhasilan sebenarnya berarti luas, namun secara umum adalah keberhasilan adalah tercapainya tujuan atas sesuatu yang kita lakukan. Segala sesuatu yang kita lakukan sangat luas pengertiannya, secara umum berarti tercapainya apa yang ingin kita capai atau raih. Namun sekarang makna maupun artinya telah mengalami penyempitan yaitu berarti kekayaan.
Dalam budaya batak terdapat falsafah hidup 3H: Hamoraon (kekayaan), Hagabeon (keturunan), Hasangapon (terkenal/dikenang) – entah seperti apa urutannya. Seseorang dianggap sukses dalam hidup apabila telah mencapai atau meraih ketiga hal itu. Hal inilah yang membuat orang Batak mau melakukan segala cara dan upaya untuk mendapatkannya, mulai dari yang positif seperti tidak malu untuk melakukan pekerjaan yang menurut orang rendah sampai hal yang tidak terpuji seperti maling. Dalam hal lain, orang batak tidak suka melakukan hal-hal yang tidak jelas ke depannya, dalam hal ini adalah pendapatan. Sebab itulah sedikit di antara orang batak di Indonesia yang bergerak di seni, penelitian dan usaha yang berbasis produksi.
Di sisi lain menurut saya, hal inilah yang membuat kejayaan dari orang batak tidak bertahan lama, karena tidak diwariskan kepada keturunannya. Hal ini bertolak belakang dengan kebiasaan orang batak, orang batak yang sudah berkeluarga dan mempunyai anak menanggalkan identitas pribadinya dan memakai identitas anaknya (Sebut saja sebelumnya ia mempunyai nama A setelah mempunyai anak B maka dia dikenal sebagai Amani B yang berarti Bapaknya B, nama A sudah tidak lagi digunakan yang seharusnya mengingatkannya kepada siapa anaknya bukan lagi dirinya). Hal ini karena mengedepankan kwalitas hamoraon dan hasangapon dan melupakan kwalitas dari hagabeon. Hal ini dapat dilihat dari banyak para pejabat orang batak yang ketika merasa di atas melupakan keluarga (adat), namun ketika sudah menjabat baru terjun.
Marilah kita kembali ke arti awal sukses, yaitu berhasil yang berarti berhasil menggapai cita-cita dan sepakat meletakkan sebagai urutan terakhir dan menganggap itu sebagai bonus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar