Selasa, 12 Mei 2015

Bahasa dan Bangsa

Bahasa menunjukkan bangsa, itulah salah satu pepatah yang sering digunakan untuk menggugah kecintaan kita pada bahasa Indonesia.

Di sisi lain bahasa Indonesia juga menunjukkan kepribadian bangsa Indonesia. Entah bahasa entah orang Indonesia yang semaunya mengucapkan, tapi ada beberapa contoh yang sangat menggelitik,
Kata Indonesia itu sendiri sering dilafalkan sebagai Endonesia, jika masalah sulit menyebutkan ind..., kenapa bisa dengan benar menyebutkan orang indo, negara India, kata indah dan banyak lagi. Namun syukurlah hal ini sudah mulai memudar, kita kembali menyebutkan negara dan bahasa kita dengan benar.
Senjata api disingkat senpi, sedangkan pelafalan senjata dengan ê  namun pada senpi dengan é, kenapa tidak menyebutkan dengan senpi dengan ê. Demikian juga di pemerintahan departemen ... dengan ê sedangkan singkatannya dengan é , departemen dalam negeri disingkat depdagri. Bagaimana dengan Sulawesi Selatan (e dengan ê )yang disingkat dengan Sulsel (e dengan ê bukan dengan é). Memang dalam abjad kita tidak membedakan é dengan ê , namun dibutuhkan konsistensi atau kesinambungan agar dalam diri kita muncul jiwa yang konsisten. (Catatan: ê merujuk pada bunyi huruf e pada kata beras sedangkan é seperti kata beres).
Kita lebih suka mengatakan thanks atau thank you daripada terima kasih. Lebih singkat, itulah sebagian alasan. Jika hal itu menjadi alasan zaman dulu ada ungkapan untuk mempersingkat kata terima kasih dengan trims. Menurut saya hal inilah mengapa Indonesia senang dengan proses instant.

Mungkin inilah menunjukkan kalau tidak mau dibilang yang membuat orang Indonesia tidak tegas dan semaunya.

Tidak ada komentar: